Pola dan tekstur pencampuran dapat menambah minat kedalaman dan visual pada desain interior Anda, tetapi juga bisa menjadi upaya yang sulit. Jika dilakukan secara tidak benar, itu dapat mengakibatkan ruang yang kacau dan luar biasa. Untuk membantu Anda menavigasi tren desain ini, berikut adalah beberapa DOS dan Don’ts yang perlu diingat saat mencampur pola dan tekstur.
Dari:
1. Mulailah dengan basis netral: Saat mencampur pola dan tekstur, penting untuk memiliki basis netral untuk mendaratkan ruang. Ini bisa berupa warna dinding netral, lantai, atau potongan furnitur besar. Ini akan memberikan latar belakang yang kohesif untuk pola dan tekstur Anda bersinar.
2. Pilih skema warna: Pilih palet warna yang mengikat semua pola dan tekstur bersama -sama. Ini bisa menjadi skema warna pelengkap, skema monokromatik, atau campuran berbagai warna yang bekerja dengan baik bersama. Memiliki skema warna yang kohesif akan membantu menciptakan tampilan yang harmonis.
3. Campurkan skala yang berbeda: Saat pencampuran pola, penting untuk memvariasikan skala pola. Pasangkan pola skala besar dengan yang skala kecil untuk menciptakan minat visual dan keseimbangan di ruang. Mencampur skala yang berbeda akan mencegah pola saling bersaing.
4. Eksperimen dengan tekstur: Selain pola pencampuran, jangan takut untuk mencampur tekstur juga. Memasukkan tekstur yang berbeda, seperti beludru, wol, kulit, dan kayu, dapat menambah kedalaman dan dimensi ke ruang. Campuran tekstur akan menciptakan tampilan yang lebih berlapis dan menarik secara visual.
5. Gunakan warna solid sebagai buffer: Jika Anda tidak yakin tentang cara mencampur pola dan tekstur, gunakan warna solid sebagai buffer. Gabungkan bantal berwarna solid, lemparan, atau karpet untuk memecah pola dan memberikan istirahat visual. Ini akan membantu menciptakan tampilan yang lebih seimbang dan kohesif.
Tidak ada:
1. Overdo It: Sementara mencampur pola dan tekstur dapat menambah minat visual ke ruang, penting untuk tidak berlebihan. Hindari menggunakan terlalu banyak pola dan tekstur di satu ruangan, karena ini dapat menciptakan tampilan yang berantakan dan kacau. Sebagai gantinya, pilih beberapa potongan kunci untuk mencampur dan menjaga sisa ruang lebih tenang.
2. Abaikan skala: Pola pencampuran skala yang sama dapat membuat ruang terasa luar biasa dan sibuk. Pastikan untuk memvariasikan skala pola untuk menciptakan tampilan yang seimbang dan menarik secara visual. Mencampur skala yang berbeda akan membantu menciptakan rasa harmoni di ruang.
3. Warna Bentrokan: Saat mencampur pola dan tekstur, waspada terhadap warna yang Anda gunakan. Hindari benturan warna yang tidak bekerja sama dengan baik, karena ini dapat menciptakan tampilan yang menggelegar dan tidak menarik. Tetap berpegang pada skema warna yang kohesif untuk memastikan ruang yang harmonis dan kohesif.
4. Lupakan keseimbangan: keseimbangan adalah kunci saat mencampur pola dan tekstur. Pastikan untuk mendistribusikan pola dan tekstur secara merata di seluruh ruang untuk menciptakan rasa harmoni. Hindari pola pengelompokan di satu area dan tinggalkan ruang bernapas untuk tampilan yang lebih seimbang.
5. Ikuti tren secara membabi buta: Meskipun sangat bagus untuk bereksperimen dengan pola pencampuran dan tekstur, jangan mengikuti tren secara membabi buta. Pastikan pola dan tekstur yang Anda pilih mencerminkan gaya dan selera pribadi Anda. Pola dan tekstur pencampuran harus meningkatkan ruang Anda dan membuatnya terasa seperti di rumah.
Sebagai kesimpulan, pencampuran pola dan tekstur dapat menjadi cara yang menyenangkan dan kreatif untuk menambah minat visual pada ruang Anda. Dengan mengikuti DOS dan Don’ts ini, Anda dapat membuat tampilan yang harmonis dan menarik secara visual yang mencerminkan gaya pribadi Anda. Eksperimen, bersenang -senang, dan jangan takut untuk mendorong batas desain!